Home / Rubrik / Berita

Bantuan untuk Nek Kartini, Penoreh Karet di Bengkayang yang Hidup Sebatang Kara

gambar-headline
Kalimantan Barat Post Views: 21

Di usia senjanya, nenek Kartini (57) tinggal seorang diri. Diketahui, suaminya sudah meninggal dunia 4 tahun lalu, sementara anak-anaknya pergi merantau. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia bekerja sebagai buruh penoreh karet di Desa Sungai Duri, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

 

Kepada relawan Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat, nek Kartini bercerita jika dirinya bekerja dari pagi sampai menjelang sore, upah yang didapat hanya 10 ribu. Untuk sampai ke kebun karet, nek Kartini harus berjalan sejauh 10 KM.

Walau hidup sebatang kara, namun pendapatan yang diterima nek Kartini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terkadang, nek Kartini kesulitan untuk makan.

"Nenek ga mau merepotkan anak, jadi nenek ga pernah minta uang ke anak. Upah yang nenek dapat setiap harinya selalu dibelikan untuk makan, kalo nenek sakit, nenek ga bisa kerja dan makan seadanya," ujar nek Kartini.

 

Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim Cabang Kalimantan Barat memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako dan santunan uang tunai bagi nek Kartini. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada nek Kartini di kediaman sederhananya.

Raut wajah bahagia ditunjukan nek Kartini ketika menerima bantuan tersebut. Tidak henti-hentinya ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini.

"Alhamdulillah. Terima kasih Rumah Yatim khususnya para donatur yang sudah memberikan bantuan ini. Semoga apa yang Rumah Yatim dan donatur berikan mendapat pahala yang berlipat ganda, sehat terus untuk para donatur," tutur nek Kartini 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu