Menjadi piatu sejak kecil harus dijalani Rahma (8), bocah asal Jalan Pengayoman, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Beruntung ia masih memiliki nenek Daeng Tarring (63), yang senantiasa menemaninya. Namun, saat ini kondisi fisik nenek sudah mulai melemah di usia senjanya.
Hal itu menyebabkan, sang nenek tidak bisa bekerja dan menafkahi Rahma lagi. Akhirnya, siswa kelas 3 SD itu yang harus berjuang menjadi tulang punggung bagi neneknya.
Setiap pulang sekolah, Rahma berjualan donat keliling milik orang lain. Jika donatnya laku banyak, ia akan mendapat penghasilan antara 10 sampai 15 ribu rupiah. Nantinya penghasilannya itu digunakan untuk makan bersama neneknya.
Kepada tim Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan, Rahma bercerita jika ibunya meninggal dunia dua tahun lalu karena terkena covid-19, sementara ayahnya pergi entah kemana sesaat setelah sang ibu meninggal.
"Sejak ibu meninggal, aku tinggal sama nenek. Dulu nenek kerja jualan, tapi sekarang udah ngga karena nenek sering sakit. Biar kami bisa makan dan aku bisa beli buku, aku mutusin jualan," ucap Rahma.
Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk Rahma. Diharapkan bantuan ini bisa meringankan beban Rahma dan menunjang tumbuh kembangnya.
"Semoga bantuannya bermanfaat bagi Rahma dan neneknya, semoga mereka selalu diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah. InsyaAllah menjadi berkah, baik bagi yang memberi maupun yang menerima," harap Adam, salah satu relawan Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia