Kisah inspiratif datang dari seorang ayah dua anak bernama Abdul Hamid (59), penyandang difabel dari Kelurahan Sidoarjo, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.
Sejak terkena polio beberapa tahun lalu, kaki Abdul lumpuh dan mengecil, sehingga untuk beraktivitas ia hanya menggunakan kursi roda. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, Abdul membuka jasa jahit di rumahnya. Penghasilan yang didapat Abdul setiap harinya sangat tidak menentu, tergantung banyak tidaknya pelanggan yang meminta jasanya.
“Penghasilan saya seringnya 50 ribu sehari, kalo lagi rame bisa sampai 200 ribu, tapi kalo lagi sepi ya ga dapat uang sama sekali," ucap Abdul.
Ia melanjutkan jika istrinya turut membantunya mencari nafkah agar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Setiap hari, istri Abdul bekerja sebagai buruh petik bunga melati dengan upah 3 ribu rupiah perharinya.
Penghasilan Abdul dan istrinya yang terbatas membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, listrik, bayar kontrakan dan biaya pendidikan anaknya yang masih kelas 4 SD.
"Anak pertama saya udah nikah, jadi sekarang saya dan istri sedang mengurus anak bungsu yang masih SD," terangnya.
Abdul bercerita jika pelanggan nya semakin berkurang karena mereka merasa tidak puas dengan kinerjanya yang lamban. "Kondisi saya yang terbatas membuat saya ga bisa cepat membereskan pesanan jahitan pelanggan, karena itu mereka suka komplen dan ga meminta jasa saya lagi," ungkapnya.
Meskipun hidup dalam keterbatasan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan harian keluarga, Abdul tidak pernah menyerah. Setiap hari ia selalu berusaha menyelesaikan pesanan jahitan pelanggannya, ia pun juga membuka kursus gratis untuk para Difabel agar bisa mandiri mencari nafkah tanpa harus berpangku tangan kepada belas kasihan orang lain.
Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, bingkisan buah, sembako dan perlengkapan MCK. Bantuan ini diberikan untuk membantu meringankan beban serta memenuhi kebutuhan hidup Abdul Hamid dan keluarganya.
"Pak Abdul dan anak istrinya sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini, tidak lupa mereka pun mengucapkan terima kasih dan memanjatkan doa untuk kebaikan para donatur yang telah membantu mereka melalui perantara Rumah Yatim," tutur Saefudin, kepala cabang Rumah Yatim Jateng.
Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah serta bisa membantu memenuhi untuk hidup Abdul dan keluarganya selama satu bulan kedepan.
"Mudah-mudahan bantuan ini pun dapat menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu pak Abdul melalui Rumah Yatim," tutupnya.
Diketahui, semua bantuan yang diberikan berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
Author
Sinta Guslia