Empat tahun sudah Jefri (16) hidup bersama tantenya, di sebuah kontrakan tak layak huni yang terbuat dari seng di Jalan Sungai Saddang, Kelurahan Rappocini, Kota Makassar.
Sejak berusia 4 tahun ia ditinggal meninggal ayahnya dan empat tahun lalu dia ditinggal meninggal ibunya. Sejak saat itu Jefri tinggal bersama tantenya yang bekerja serabuta dengan penghasilan dan pekerjaan yang sangat tidak menentu.
Untuk membantu sang tante memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bayar kontrakan, Jefri bekerja sebagai tukang parkir di salah satu supermarket dengan upah 10 ribu perharinya. Untuk sampai ke supermarket tersebut Jefri harus berjalan kaki cukup jauh.
"Kami makan seadanya, kalo uangnya ga cukup buat beli makanan, seringkali kami harus puasa dulu biar besok bisa makan," ucap Jefri.
Kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan, Jefri bercerita jika sudah dua tahun ini dirinya putus sekolah karena jarak sekolah sangat jauh dan terkendala biaya.
"Jarak ke sekolah sampe 10 kilometer bang, makanya aku sering gak berangkat karena gak punya uang, aku juga kesulitan beli seragam dan perlengkapan sekolah lainnya. Ingin rasanya punya sepeda dan punya uang biar bisa sekolah lagi," ujarnya.
Hidup tanpa sosok kedua orang tua, menjadikan Jefri tumbuh sebagai remaja yang tangguh, mandiri, dan pantang menyerah. Setiap hari, dengan semangat tinggi ia bekerja memarkirkan kendaraan.
Merespon kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan berikhtiar membantu Jefri dengan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Semua bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
"Alhamdulillah Jefri sangat senang ketika menerima bantuan ini. Kata dia bantuan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar kontrakan dan untuk biaya sekolah paket jika cukup, jika tidak uangnya akan ditabung dulu," ujar Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel
Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Jefri maupun tantenya. Serta menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur yang telah membantu Jefri melalui Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia