Sungguh pilu nasib yang harus dialami Fani (22), warga Ujung Bori, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Sejak ditinggal meninggal ayahnya 3 tahun lalu karena terkena covid, kehidupan Fani berubah drastis.
Pertama ia harus menerima ibunya menikah lagi, setahun kemudian harus menerima ibunya bercerai, lalu diterlantarakan ayah tirinya, juga harus menerima ibunya pergi merantau ke luar negeri jadi TKW dan tidak ada kabar sampai saat ini.
Tidak sampai disitu, Fani juga harus merawat adik tirinya yang masih berusia 8 bulan.
"Dua bulan lalu ibu pergi jadi TKW di luar negeri, tapi sampai sekarang ga ada kabar. Aku sekarang harus jagain adik, kerja sambil bawa adik karena kalau ditinggal di kontrakan ngga ada yang jaga," kata Fani.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama adiknya, Fani bekerja sebagai penjual sabun keliling milik orang lain dengan upah 10 ribu perharinya. Nantinya upah tersebut ia gunakan untuk membeli makan, popok adiknya dan bayar kontrakan. Untuk susu adiknya ia tidak mampu beli dan menggantinya dengan air tajin.
"Uangnya memang ga cukup kak, mangkannya aku nunggak bayar kontrakan. Dari jaman ibu masih disini aku nunggak kontrakan, ini udah tiga bulan nunggak, kalo bulan ini ga bisa bayar terpaksa aku sama adik harus pergi," paparnya.
Fani melanjutkan jika dirinya juga tidak bisa membayar biaya pendidikan paket C nya. Ia sangat ingin sekali bisa mengikuti paket C agar bisa melamar pekerjaan. "Dulu ketika almarhum bapak masih ada aku terpaksa putus sekolah karena ga ada biaya, sekarang aku mau lanjutin paket C tapi uangnya belum ada. Jangankan untuk paket c, untuk makan aja susah," tuturnya.
Sebagai bentuk dukungan atas perjuangan Fani, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai sebesar Rp 9.900.000,- baju bayi, perlengkapan mandi bayi, popok bayi, sembako dan perlengkapan mandi mencuci.
Semua bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Fani. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah serta bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Fani dan adiknya," ujar Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel.
Adam pun berharap bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah memberikan bantuan ini melalui perantara Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia