Home / Rubrik / Berita

Ramlah, Ibu Tunggal Pencari Rongsokan di Makassar Hidup Terlantar Bersama Balitanya

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 32

Tidak perlu ke pelosok pedesaan untuk melihat potret kemiskinan di Sumatera Selatan. Di tengah kota Makassar, ada seorang ibu muda yang hidup dalam keterbatasan. Dia adalah Ramlah (21), warga Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Semenjak diterlantarakan suaminya setahun lalu, Ramlah harus berjuang sendiri untuk membesarkan anaknya yang masih balita.

 

Menurut penuturan Ramlah, dirinya ditinggal pergi suaminya ketika hamil 8 bulan. Saat itu Ramlah sangat sedih sampai frustrasi, sampai-sampai ia tega membuang anaknya ditempat sampah. Namun sehari setelah membuang bayinya, ia sadar dan kembali membawa bayinya.

"Saat itu saya sangat frustasi karena melahirkan sendiri dan harus berhutang ke rentenir, saking frustasi nya saya buang bayi saya di malam hari ke tempat sampah, tapi paginya saya segera ambil. Alhamdulillah anak saya masih ada dan sehat. Saya menyesal sudah melakukan hal itu pada dia yang ga punya salah sama sekali," ujarnya.

 

Ramlah melanjutkan jika setelah itu dirinya berjuang merawat anaknya. Setiap hari ia membawa sang anak pergi mencari rongsokan di TPA maupun jalan raya. Penghasilan yang didapat Ramlah tidak banyak, hanya 7 ribu saja perharinya.

"Saya cuman sendiri, jadi saya bawa dia kemana-mana. Alhamdulillah dia anak yang kuat, dari masih usia bayi sampai sekarang 1 tahun 3 bulan dia selalu ikut, dia jarang rewel, dia ngerti kondisi saya," ungkapnya.

 

Saat ini Ramlah bersama anaknya tinggal di emperan. Dia membuat tempat istirahat sederhana dengan seng bekas berdindingkan kardus bekas. Setiap hari Ramlah dan anaknya kesulitan untuk membeli makan dikarenakan penghasilannya digunakan untuk membayar hutang ke rentenir.

"Saya sama anak seringnya makan makanan sisa dari tempat sampah, saya sebenarnya ngga tega anak diberi makan makanan itu, tapi mau gimana lagi, uangnya buat bayar hutang, sampe sekarang belum lunas-lunas karena bunga nya tinggi," tutur Ramlah. 

 

Merspon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Sumatera Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk Ramlah.

Bantuan tersebut diterima Ramlah dengan penuh bahagia dan haru.

 

"Alhamdulillah bu Ramlah sangat senang ketika menerima bantuan ini. Berkali-kali ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah membantunya," ujar Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Ramlah dan anaknya selama beberapa bulan kedepan.

 

"Mudah-mudahan kedepannya Rumah Yatim bisa kembali menyalurkan bantuan dari para donatur kepada bu Ramlah dan anaknya. Terima kasih kepada para donatur atas bantuannya, semoga bantuan ini bisa menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah," tutupnya.

  

 

 

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu