Home / Rubrik / Berita

Kisah Pilu Kini, Ibu Tunggal di Besani Wonosobo yang Kesulitan Membeli Beras

gambar-headline
Yogyakarta Post Views: 17

Kemiskinan membuat Kini, ibu tunggal di Desa Besani, Kecamatan Leksono, Wonosobo, kesulitan untuk membeli beras dan menyekolahkan anaknya. 

Kelaparan sudah menjadi teman sehari-hari Kini dan anaknya. Bahkan mereka sudah lupa dengan rasa kenyang dan nikmatnya makan dengan lauk pauk.

 

Diketahui, penghasilan Kini dari pekerjaannya sebagai buruh pembungkus tanah ke plastik polybag hanya 3 ribu rupiah perharinya, jika ingin beli seliter beras ia harus menabung berhari-hari. Selama menunggu uangnya cukup, ia sama anaknya makan dengan nasi sisa kemarin, atau hanya minum air saja untuk mengganjal perut kosongnya.

 

Tidak hanya kesulitan membeli beras, kondisi ekonomi yang terbatas pun membuat Kini tidak bisa membiayai pendidikan anaknya. 

Anak Kini hanya sekolah sampai SMP saja, jika mempunyai uang lebih, Kini ingin sekali mendaftarkan anaknya untuk sekolah paket dan membelikannya  perlengkapan sekolah.

 

Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Yogyakarta melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai kepada Kini. Bantuan diterima oleh ayahnya dikarenakan Kini sedang berada di kebun.

 

"Mewakili bu Kini, ayahnya mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim khususnya para donatur yang telah memberikan bantuan ini. Kata beliau, bantuan ini sangat berarti sekali untuk bu Kini dan anaknya. Beliau berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Kini dan para donatur Rumah Yatim," tutur Jajang Khoeruman kepala cabang Rumah Yatim Yogyakarta.

Lebih lanjut, Jajang mengatakan jika batuan ini merupakan wujud kepedulian Rumah Yatim dan donatur kepada Kini. Ia berharap bantuan ini bisa meringankan beban serta membantu memenuhi kebutuhan hidup Kini dan anaknya selama beberapa bulan kedepan. 

"Mudah-mudahan bantuan ini pun bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur Rumah Yatim," tutupnya.

 

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu