Sejak diterlantarkan orang tuanya dua tahun lalu, Aldi (12) dan kedua adiknya yaitu Baba (10) dan Aspar (8) tinggal bersama sang bibi di Jl. Abdesir, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Bibi Aldi bekerja sebagai buruh, namun ia jarang bekerja karena harus mengurus anaknya yang masih bayi. Untuk membantu bibinya memenuhi kebutuhan sehari-hari, Aldi bekerja sebagai penjual balon sabun keliling milik tetangganya. Penghasilan yang didapat Aldi setiap harinya hanya 10 ribu, nantinya uang tersebut ia berikan kepada bibinya.

Aldi bercerita kepada tim Rumah Yatim bahwa sejak orang tuanya merantau dan tidak ada kabar sampai saat ini, ia dan kedua adiknya berhenti sekolah karena tidak ada biaya.

"Kami terpaksa ga sekolah lagi kak, buat makan aja sulit apalagi buat sekolah dan beli perlengkapan sekolah baru. Sekarang aku kerja biar bibi ngga banyak beban, biar aku sama adik juga bisa makan," ucapnya.

Ketika sedang keliling jualan, Aldi sering merasa sedih karena melihat teman-teman seusianya sekolah sementara dirinya tidak. "Aku pengen banget sekolah, semoga nanti aku dan adik bisa sekolah lagi," kata Aldi .

Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk untuk Aldi. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .

"Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Aldi dan keluarga. Terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Aldi melalui Rumah Yatim, semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan,"tutur Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.