Home / Rubrik / Berita

Perjuangan Sawi Agar Tak Putus Sekolah Berbuah Perhatian Rumah Yatim

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 13

Muhammad Sawi atau sering disapa Sawi (11) merupakan satu dari sekian banyak anak yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Sejak ayahnya pergi merantau dan tidak ada kabar sampai hari ini, Sawi harus turun tangan mencari nafkah demi bisa menyambung hidup dan terus sekolah.

Kegiatan bermain di masa kecil tidak ia rasakan dengan puas karena setiap pulang sekolah ia harus bergegas bekerja sebagai tukang parkir di warung milik tetangganya.

 

Diketahui, ibu Sawi sudah meninggal dunia sejak Sawi masih berusia tiga hari. Sejak saat itu, Sawi dirawat oleh bibinya disebuah kontrakan kecil dan tak layak huni di Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bibi Sawi bekerja sebagai buruh cuci dengan pekerjaan dan penghasilan yang sangat tidak menentu. Hal ini membuat sang bibi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah Sahwi.

 

"Aku memilih kerja jaga parkir karena gamau membebani bibi, kasihan bibi. Penghasilan dari jaga parkir itu 10 ribu, biasanya aku berikan semuanya kepada bibi untuk tambahan beli makan dan ditabung untuk sekolah aku," ucap Sawi.

Ia melanjutkan jika uang tabungannya di bibinya sering terpakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bayar kontrakan, sehingga saat ini uang tabungannya masih belum cukup untuk biaya daftar masuk SMP.

 

"Aku sekarang kelas 6 kak, mau lanjut SMP belum ada uang buat bayar uang pangkal, seragam dan lainnya. Padahal uang pangkal aku paling kecil tapi jangankan untuk uang pangkal, untuk makan aja aku sama bibi sering kesulitan, ini bayar kontrakan juga sudah menunggak," ungkapnya.

Keinginan Sawi untuk bisa melanjutkan sekolahnya sangatlah tinggi, ia ingin sekali mewujudkan cita-citanya menjadi seorang polisi agar bisa membanggakan almarhumah ibunya, bibi dan ayahnya.

"Kalo aku jadi polisi, ibu disana pasti senang, bibi juga senang terus aku bisa cari bapak di perantauan, mudah-mudahan bisa ketemu bapak," katanya 

 

Untuk mendukung perjuangan Sawi dalam melanjutkan pendidikannya, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id.

"Alhamdulillah Sawi sangat senang ketika menerima bantuan ini, dia mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bayar tunggakan kontrakan dan untuk daftar sekolah serta membeli perlengkapan sekolah baru. Tidak lupa dia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini," tutur Abdul, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

 

Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Sawi. Serta menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah memberikan bantuan ini.


Author

img-author

Sinta Guslia

5 bulan yang lalu